MenyanyikanLagu Daerah Setelah mempelajari Bab 3, peserta didik diharapkan dapat mengapresiasi dan berkreasi seni musik, yaitu: 1. Mengidentiikasi teknik menyanyi lagu daerah 2. Mengidentiikasi gaya menyanyi lagu daerah 3.Membandingkan teknik dan gaya menyanyi lagu daerah 4. Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam berlatih teknik dan gaya

Kompetensi Dasar Memahami teknik dan gaya bermain musik tradisional sederhana secara perorangan dan Memainkan instrumen musik sederhana secara perorangan dan kelompokSetelah mempelajari Bab ini, siswa diharapkan mampu1. Mengidentifikasi keunikan lagu daerah Membandingkan keunikan lagu daerah Mengidentifikasi fungsi musik tradisi/daerah Membandingkan fungsi musik tradisi dan fungsi musik masa Melakukan teknik dan gaya bernyanyi dalam musik Bernyanyi lagu daerah secara Mengomunikasikan teknik dan gaya bernyanyi lagu daerah secara unisono dalam musik tradisi baik dengan lisan maupun tulisan. Menyanyi merupakan aktivitas yang sering dilakukan oleh manusia. Aktivitas ini manusia dapat mengungkapkan perasaan melalui nada dan irama serta kata–kata. Ada yang menyanyi dilakukan secara unisono tetapi ada juga yang dilakukan dengan membentuk vokal Kedudukan dan Fungsi Musik Dalam Tradisi Masyarakat Indonesia Penampilan musik daerah di Indonesia sering berkaitan dengan musik tradisi. penampilan nusik daerah kadang–kadang menyatu dengan pertunjukkan tari, digunakan sebagai pengiring dalam upacara upacara adat dan sering sebagai ilustrasi pergelaran teater tradisi serta sebagai media hiburan. Musik daerah pada umumnya memiliki arti yang sangat penting bagi masyarakat pendukungnya. Secara umum, musik berfungsi sebagai media rekreatif/hiburan untuk menanggalkan segala macam kepenatan dan keletihan dalam aktivitas sosial budaya sehari–hari. Berikut beberapa fungsi musik bagi Sarana Upacara Adat Musik daerah bukan objek yang otonom/berdiri sendiri. Musik daerah biasanya merupakan bagian dari kegiatan lain. Di berbagai daerah di Indonesia, bunyi–bunyian tertentu dianggap memiliki kekuatan yang dapat mendukung kegiatan magis. Inilah sebabnya music terlibat dalam berbagai upacara adat. Sebagai contoh, Upacara Merapu di Sumba menggunakan irama bunyi–bunyian untuk memanggil dan menggiring kepergian roh ke Pantai Merapu Alam Kubur. Begitu pula pada masyarakat Suku Sunda menggunakan musik angklung pada upacara Seren Taun Panen Padi.2. Musik Pengiring Tari Irama musik dapat berpengaruh pada perasaan seseorang untuk melakukan gerakan–gerakan indah dalam tari. Berbagai macam tari daerah yang kamu kenal pada dasarnya hanya dapat diiringi dengan music daerah tersebut. Contoh karya tari diiringi musik daerah yaitu Tari Kecak Bali, Tari Pakarena Sulawesi, Tari mandalika Nusa Tenggara Barat, Tari Ngaseuk Jawa Timur, Tari Mengaup Jambi, Tari Mansorandat Papua.3. Media Bermain Lagu–lagu rakyat Folksongs yang tumbuh subur di daerah pedesaan banyak digunakan sebagai media bermain anak–anak. Masih ingatkah permainan dengan lagu ketika di Sekolah Dasar?. Banyak lagu sering dijadikan nama permainan anak–anak. Contohnya lagu Cublak–Cublak Suweng dari Jawa Tengah, Ampar–Ampar Pisang dari Kalimantan, Ambil–ambilan dari Jawa Barat, Tanduk Majeng dari Madura, Sang Bangau dan Pok Ame–Ame dari Media Penerangan Lagu–lagu dalam iklan layanan masyarakat merupakan contoh fungsi musik sebagai media penerangan. Lagu sebagai media penerangan misalnya berisi tentang pemilu, KeluargaBerencana dan ibu hamil, Penyakit AIDS, dll. Selain dalam iklan layanan masyarakat, lagu–lagu yang bernapaskan agama juga menjadi media penerangan, musik qasidah, terbangan dan zipin dengan syair–syair lagu dari Al–Qur’ Teknik dan Gaya Bernyanyi Dalam Musik Tradisi Masyarakat dan suku bangsa asli Papua menari sekaligus bernyanyi dan bermain Tifa yaitu alat music pukul dengan sumber bunyi membrane alat musik gendang masyarakat Papua dalam kelompok. Stamina mereka tetap terjaga, mereka memakan ulat sagu yang kaya akan protein. Musik vokal dalam musik tradisi di Indonesia amat beragam. Pada masyarakat Sunda di Cianjur dikenal dengan sebutan Mamaos atau Mamaca. Mamaos adalah tembang yang telah lama dikenal jauh sebelum Indonesia merdeka. Pada awalnya mamaos dinyanyikan dikalangan kaum laki–laki. Namun, selanjutnya mamaos juga dinyanyikan oleh kaum perempuan. Banyak kalangan perempuan yang terkenal dalam menyanyikan mamaos, seperti Rd. Siti Sarah, Rd. Anah Ruhanah, Ibu Imong, Ibu O’oh, Ibu Resna dan Nyi Mas Saodah. Bahan mamaos berasal dari berbagai seni suara sunda seperti pantun, beluk mamaca. Pada suku Bangsa Jawa ada Macapat. Mamaos pantun sering disebut papantunan. Ada Pupuh sering dikenal dengan tembang, ada juga istilah Kawih dan Sekar. Penyanyi musik tradisi amat memperhatikan kesehatan badan dengan mengonsumsi jamu tradisional. Selain itu penyanyi atau pesinden music tradisi mempunyai banyak pantangan dan harus mendekatkan diri pada Sang Khalik, pencipta alam semesta. Penyanyi musik tradisi disebut Pesindhen atau Sindhen dari bahasa Jawa adalah sebutan bagi perempuan yang bernyanyi mengiringi gamelan, umumnya sebagai penyanyi satu–satunya. Pesinden yang baik harus mempunyai kemampuan komunikasi yang luas dan keahlian vokal yang baik serta kemampuan untuk menyanyikan tembang. Pesinden juga sering disebut sinden, menurut Ki Mujoko Joko Raharjo berasal dari kata “Pasindhian” yang berarti yang kaya akan lagu atau yang melagukan melantunkan lagu. Sinden juga disebut waranggana. “Wara” berarti seeorang berjenis kelamin perempuan dan “Anggana” berarti sendiri. Pada zaman dahulu waranggana adalah satu–satunya wanita dalam panggung pergelaran wayang ataupun pentas klenengan Kliningan. Sinden memang seorang wanita yang menyanyi sesuai dengan gending yang disajikan baik dalam klenengan maupun pergelaran wayang. Istilah sinden juga digunakan untuk menyebut hal yang sama di beberapa daerah seperti Banyumas, Yogyakarta, Sunda dan Jawa Timur yang berhubungan dengan pergelaran wayang maupun klenengan. Sinden tidak hanya tampil sendiri dalam pergelaran tetapi untuk saat ini bisa mencapai delapan hingga sepuluh orang bahkan lebih untuk pergelaran yang sifatnya spektakuler. Pada pergelaran wayang zaman dulu, Sinden duduk bersimpuh di belakang dalang, tepatnya di belakang pemain gender dan di depan pemain Bernyanyi Secara Unisono Bernyanyi Unisono adalah bernyanyi satu suara. Banyak masyarakat dari beberapa suku di Indonesia yang hanya terbiasa bernyanyi dalam satu suara, yaitu sesuai dengan melodi pokoknya saja. Lagu daerah yang ada di setiap provinsi merupakan warisan budaya. Mengenal budaya di setiap daerah tidak harus dengan berkunjung ke daerah tersebut. Banyak yang dapat dipelajari dari sebuah lagu daerah. Kita dapat mengerti bahasa daerah walaupun tidak semahir orang yang tinggal disana. Lagu yang diciptakan di setiap daerah sebagai warisan budaya mengandung nilai–nilai yang Lagu daerah tersebut adalah1. Pakarena dari Sulawesi Selatan2. Sirih Kuning dari Jakarta3. Ampar–Ampar Pisang dari Kalimantan Selatan4. Ayam Den Lapeh5. Kicir–Kicir dari Jakarta6. Sarinande dari Maluku7. Yamko Rambe Yamko dari Papua Barat Lagu daerah kita begitu beragam dan unik ini semua merupakan kekayaan dan kejayaan budaya bangsa Indonesia, termasuk alam dan lingkungannya. Kita harus berjanji untuk menghargai dan melestarikan karena kita cinta Indonesia. Berjanjilah untuk mencintai dan menjaga bangsa dan budaya Indonesia. Nyanyikanlah lagu Hymne Indonesia karangan Ulli Sigar juga Menggambar Ilustrasi Seni Budaya Kelas VIII/1Sumber Seni Budaya Kelas VIIIPenerbit Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud
Saatmenyanyikan lagu apapun, termasuk lagu daerah, artikulasi menjadi teknik utama menyanyi. Artikulasi merupakan cara pengucapan kata atau lirik lagu. Penyanyi harus melafalkan lirik lagu secara jelas, mulai dari artikulasi huruf hidup, huruf mati serta difong atau bunyi rangkap. Intonasi
Kompetensi Dasar Menerima, menanggapi dan menghargai keragaman dan keunikan karya seni rupa sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugrahTuhan Menunjukkan sikap menghargai, jujur, disiplin melalui aktifitas Menunjukan sikap bertanggungjawab, peduli, dan santun terhadap karya seni rupa dan Menunjukan sikap percaya diri. Motiva internal, kepedulian terhadap lingkungan dalam berkarya Memahami teknik dan gaya lagu daerah dengan dua suara atau lebih secara Menyanyikan lagu-lagu daerah dengan dua suara atau lebih secara berkelompokRINGKASAN MATERIA. Teknik dan Gaya Menyanyi Lagu DaerahMenyanyi merupakan salah satu daya ekspresi manusia untuk mengungkapkan sesuatu’ yang dirasakan. Rasa kesedihan, kegembiraan, kekaguman, kegalauan, kelucuan, sindiran sosial dan apapun yang dirasakan dapat ditumpahkan dalam sebuah lagu dan kemudian dinyanyikan. Nyanyian seolah-olah menjadi curahan hati bagi para seniman, penyanyi maupun penikmat lagu. Indonesia adalah negara dengan beragam suku, ras dan budaya. Masing-masing suku, ras dan budaya memiliki lagu daerah yang daerah adalah lagu yang lahir dan berkembang pada budaya setempat atau daerah tertentu yang bersifat turun Lagu daerah diantaranya sederhana, kedaerahan, turun temurun, jarang diketahui penciptanya NN/No Name, menggunakan syair bahasa daerah dan memuat pesan untuk masyarakat setempat/daerahnya, dan diiringi dengan alat musik daerah. Lagu daerah yang terdapat di Nusantara ini mempunyai corak dan gaya yang sangat beragam. Seperti yang terdapat pada musik tradisi daerah, lagu daerah juga dibedakan dari tangga nada yang digunakan. Tangga nada yang digunakan dibedakan menjadi dua yaitu1 Tangga nada diatonis, terdiri dari tangga nada diatonis mayor dan diatonis minor2 Tangga nada pentatonis, terdiri pentatonis pelog dan slendroBudaya musik/lagu daerah yang menggunakan tangga nada diatonis dari daerah Sumatera seperti Minangkabau, Batak, Aceh, Jambi, Palembang. Selanjutnya daerah Sulawesi seperti Manado, Minahasa, Makasar, Kendari, dan sebagainya. Pada daerah Kalimantan dapat dibedakan menjadi dua yaitu terdapat daerah yang menggunakan tangga nada diatonis tapi juga terdapat beberapa yang menggunakan tangga nada pentatonis. Untuk pentatonis Pelog dan Slendro digunakan oleh lagu-lagu daerah yang berasal dari Jawa Barat atau Sunda, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur,dan Bali. Meskipun tangga nada yang digunakan memiliki kesamaan yaitu pentatonis namun karakter dan nuansa lagu yang diciptakan pada tiap-tiap daerah tersebut berbeda-beda. Lagu-lagu daerah yang beragam tersebut merupakan kekayaan budaya bangsa Indonesia. Lagu daerah satu dengan yang memiliki ciri khas dan menjadi keunikan bagi daerah tersebut yang juga mencerminkan karakter masyarakat pada budaya daerah tersebutLagu-lagu daerah biasanya diiringi dengan seperangkat alat musik daerah misalnya, daerah Jawa dan Bali diiringi dengan karawitan yang disebut dengan Gamelan Jawa dan Sunda atau Gambelan Bali. Istilah karawitan untuk menunjuk pada seperangkat alat musik tradisional secara lengkap. Pada musik karawitan betawi terdapat cgaya dalam gambang kromong disebut Liaw sangat lazim pada periode tertentu dan wilayah yang 1 Musik Tradisional Betawi “Gambang Kromong”Gambar 2. Musik Tradisional Jawa Tengah "Karawitan"Lagu daerah sangat akrab dengan ritme kehidupan masyarakatnya. Pada upacara-upacara atau ritual lagu daerah juga digunakan sebagai salah satu property atau kelengkapan upacara. Apabila lagu daerah tidak disajikan maka upacara tersebut dinyatakan belum sah. Misalnya, upacara peringatan 35 hari atau selapanan Jawa kelahiran bayi. Pada jaman dahulu selalu dilantunkan tembang-tembang macapat yang menceritakan tentang nasehat dan kebajikan menjadi seorang karawitan dapat mengembangkan perbedaan-perbedaan dari sebuah wilayah dengan wilayah lainnya sepanjang waktu. Inilah yang menyebabkan munculnya gaya yang berbeda-beda. Gaya musikal adalah ciri khas atau karakteristik musikal yang dihasilkan dari beberapa kondisi. Gaya musikal terbagi menjadi 1. Gaya Lokal adalah karakteristik cara menyanyikan lagu daerah yang berbeda dengan daerah lainnya. Pada isu global disebut, ensitas lokal genius2. Gaya Individual adalah tipologi karakteristik seorang tokoh pencipta lagu-lagu yang membedakannya dengan pencipta lagu lainnya3. Gaya Periodikal adalah tipologi karakteristik zaman tertentu yang menghasilkan gaya musik lagu daerah yang diiringi musik tradisional di jawa, sunda dan juga bali disebut dengan sinden,sedangkan di sumatera utara disebut dengan Perkolong-kolong, Di Kalimantan disebut dengan Madihinmenyanyikan pantun-pantun dengan diiringi tabuhan gendang.B. Teknik Menyanyikan Lagu Daerah1. Menyanyi Lagu Daerah Secara UnisonoLagu-lagu daerah yang tersebar di seluruh Nusantara ternyata dapat dinyanyikan secara tunggal maupun kelompok. Pengertian tunggal ini tidak hanya semata-mata dinyanyikan secara sendirian, tetapi juga bermakna bahwa pada musik daerah memang secara sengaja menciptakan lagu-lagu yang khusus untuk dinyanyikan secara tunggal atau sendiri. Misal pada budaya Sunda, Jawa, JawaTimur, dan Bali. Keempat etnis tersebut mengenal jenis lagu daerah yang disiapkan untuk dinyanyikan secara mandiri yang disebut tembang Macapat’. Tentu saja lagu khusus untuk tunggal tidak hanya Macapat saja ,misalnya kalau di Jawa ada Sekar tengahan, SekarAgeng, Sindenan dan Tembang MacapatSelain dinyayikan secara tunggal atau perseorangan, lagu daerah sering juga dinyanyikan secara berkelompok. Pada budaya musik tradisi Jawa terdapat sajian lagu daerah secara berkelompok yang biasa disebut dengan istilah Panembromo. Panembromo disajikan bersama diiringi oleh karawitan Jawa yang dinyanyikan secara serempak. Kelompok dapat terdiri dari wanita saja, pria saja maupun campuran. Pada gaya tradisi daerah, sajian panembromo biasanya melagukan secara satu suara/unisono atau secara dua suara. Menyanyi secara Unisono seperti pada panembromo ataupun sindenan yang menyanyi bersama membutuhkan kerja sama, kekompakan, dan menyatu diantara semuanya, karena jika berdiri sendiri akan terlihat tidak bagus. Memegang teguh prinsip bernyanyi secara unisono yaitu artikulasi, intonasi, phrasering dan warna 4. PanembromoLagu Daerah dengan vokal Unisono2. Menyanyi Lagu Daerah Dua SuaraPada musik tradisi daerah di Minangkabau, Batak, Makasar, Riau, dan sebagainya bahkan kadang menyajikan vokal bersama dengan tiga suara atau empat suara. Hal ini disebabkan system harmoni yang digunakan berdasarkan tangga nada diatonis yang memungkinkan pemecahan suara yang lebih banyak. Sedangkan pada musik tradisi daerah yang berbasis tangga nada pentatonik biasanya hanya sampai pada pemecahan dua suara karena harmoni yang disajikan berbeda dengan diatonis. Pada tangga nada pentaonis menggunakan lima nada pokok sehingga system harmoninya lebih sempit dibanding harmoni yang terdapat pada musik yang berbasis tangga nada Lagu Pentatonis daerah Jawa Tengah dengan 2 suarab. Lagu diatonis daerah Aceh dengan 2 suaraLEMBAR TUGAS SISWA A. Jelaskan pengertian dari istilah kata berikut ini a. Menyanyi..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................b. Lagu Daerah...................................................................................................................................................... ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................c. Tangga nada Pentatonis...................................................................................................................................................... ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................d. Tangga nada Diatonis ...................................................................................................................................................... ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................e. Gaya Musikal...................................................................................................................................................... ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................B. Amatilah bentuk-bentuk lagu daerah yang ada di daerahmu baik melalui pementasan langsung maupun pementasan dari sosial media, kemudian buatlah catatan seperti pada bagan berikut ini
rpprevisi 2018 - RPP Seni Budaya (Seni Musik) Kelas VII SMP/MTs KURIKULUM 2013 Revisi 2017 terintegrasi dengan Literasi, PPK 4C dan HOTS Kompetensi Dasar 3.1. Memahami konsep dasar bernyanyi satu suara secara berkelompok dalam bentuk unisono 4.1 Menyanyikan lagu dengan satu suara secara berkelompok dalam bentuk unisono
Padahari ini kita akan belajar tentang materi seni budaya kelas 8 SMP/ MTs semester 1 bab 3 tentang gaya dan bernyanyi lagu daerah dalam bentuk latihan soal. Latihan soal ini disusun sebagai tambahan referensi belajar untuk teman- teman semuanya khususnya dalam mapel seni budaya kelas 8 SMP/ MTs bab 3. Pada post kali ini kita akan berlatih
Bab11 Menyanyikan Lagu Daerah. Teknik dan Gaya Menyanyi Lagu Daerah; Menyanyi Secara Unisono; Berlatih Teknik dan Gaya Menyanyi Lagu Daerah; Bab 12 Bermain Ansambel Musik Tradisional. Jenis Musik Ansambel Tradisional; Memainkan Ansambel Tradisional; Bab 13 Merangkai Gerak Tari Kreasi.
. 230 384 494 130 347 372 20 364

berlatih teknik dan gaya menyanyi lagu daerah